Kompetensi Dasar :

3.28 Menerapkan pengkodean alur program dalam aplikasi

4.28 Membuat kode program dalam aplikasi

Materi Pokok :

1. Konsep Dasar Program Aplikasi Mobile

2. Merancang Kode Aplikasi Mobile Android

3. Tools Membuat Aplikasi Android Online


Apa itu Pemrograman Mobile ?

Pemrograman mobile merupakan gabungan antara kata ” pemrograman ” dan ” mobile “. Istilah lainnya yaitu mobile programming. Pemrograman ini secara singkat memiliki makna proses menulis kode-kode program untuk membuat aplikasi yang ditujukan untuk perangkat bergerak (Mobile).


Jadi berbagai jenis aplikasi smartphone yang kita pakai setiap hari merupakan hasil akhir dari pemrograman mobile. Orang yang membuatnya disebut Mobile Developer, baik itu mobile android developer atau mobile iOS developer.




Bahasa Pemrograman yang digunakan

Tidak semua bahasa pemrograman bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi mobile. Nah berikut ini adalah bahasa-bahasa pemrograman yang bisa kita pakai untuk membuat aplikasi mobile, yaitu :

  • Untuk membuat aplikasi mobile android kita bisa menggunakan bahasa pemrograman : Java, Kotlin, dan C++
  • Jika kita ingin membuat aplikasi mobile untuk perangkat iOS bahasa pemrograman yang bisa kita gunakan adalah : Swift dan Objective C
  • Bahasa C# bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi untuk perangkat mobile windows.
  • Sedangkan jika kita ingin membuat aplikasi untuk dua perangkat sekaligus seperti android dan iOS istilah lainnya cross platform kita bisa menggunakan bahasa pemrograman JavaScript, TypeScript, dan Dart. Tentunya dengan menggunakan framework-framwork yang sudah disediakan seperti : React Native, Flutter, dan lainnya.

Aplikasi Native, Hybrid, dan Web

Apakah dengan menguasai pemrograman mobile kita bisa membuat segala macam aplikasi mobile ? Tentu tidak. Ada 3 jenis aplikasi mobile yang bisa kita hasilkan dari pemrograman mobile, di antaranya yaitu :

  • Aplikasi Native
  • Aplikasi Hybrid
  • Aplikasi Web



Merancang Kode Aplikasi Mobile Android

Sebelum mulai belajar membuat aplikasi Android, ada beberapa hal yang Anda perlukan, yaitu:

  1. Install Android Studio
  2. Spesifikasi Laptop – Spesifikasi yang dibutuhkan adalah RAM minimal 3GB. Yang direkomendasikan 8GB RAM, dan tambahan 1GB untuk menjalankan Emulator Android.
Cara Membuat Aplikasi Android

Cara membuat aplikasi sendiri terdiri dari lima langkah utama, yaitu:

  1. Buat Project di Android Studio
  2. Membuat Interface
  3. Request Data Adapter
  4. Menampilkan Data Menggunakan RecyclerView
  5. Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan Dataset

Simak untuk penjelasan masing-masing langkah-langkahnya.

1. Buat Project di Android Studio

Pertama, buka Android Studio yang sudah Anda install. Lalu klik Start a new Android Studio project untuk membuat project baru.



1.1. Pilih Jenis Project

Setelah itu, Anda akan diarahkan ke halaman Activity. Pilih jenis Empty Activity karena Anda akan membuat aplikasi dari nol.  Setelah itu, klik Next untuk melanjutkan pembuatan project.



1.2. Konfigurasi Project

Kemudian Anda perlu menetapkan konfigurasi project aplikasi Android yang akan Anda buat. Anda perlu mengisi informasi berikut:

  • Nama Activity dan Project: Digunakan untuk identitas dari aplikasi untuk memudahkan proses develop aplikasi.
  • Package Name: Adalah nama identitas dari class yang digunakan untuk pemanggilan suatu program di Android.
  • Save Location: Lokasi penyimpanan project.
  • Language: Bahasa pemrograman yang digunakan
  • Minimum API Level: Digunakan untuk proses running hasil aplikasi Android yang akan berjalan pada versi Android.

Setelah semua detail informasi terisi, klik Finish untuk mulai membuat aplikasi Android.



Setelah itu, Anda akan diarahkan ke dashboard pembuatan aplikasi Android seperti di bawah ini.




2. Membuat Interface

User Interface adalah tampilan visual dari Android. User Interface sendiri menggabungkan konsep desain visual, desain interaksi, dan infrastruktur informasi. Nah, di pembuatan aplikasi Android terdapat dua jenis interface, yaitu View dan ViewGroup. Berikut ini penjelasannya.


2.1. View

Pada dasarnya, semua elemen user interface di aplikasi Android dibangun menggunakan dua buah komponen inti, yaitu View dan ViewGroup. View adalah komponen di layar yang mana pengguna dapat melihatnya dan berinteraksi langsung. Terdapat empat komponen View dalam aplikasi Android, yaitu TextView, ImageView, ListView, dan GridView. Kami akan menjelaskannya satu per satu di bawah ini:


  • TextView

TextView adalah komponen yang berguna untuk menampilkan teks ke layar. Berikut ini adalah contoh kode untuk membuat TextView.



<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="Hello World!"
app:layout_constraintBottom_toBottomOf="parent"
app:layout_constraintLeft_toLeftOf="parent"
app:layout_constraintRight_toRightOf="parent"
android:textColor="#0635e0"
android:textSize="72px"
android:layout_marginLeft="113dp"   
android:layout_alignBaseline="@android:id/accessibilityActionContextClick"
android:textStyle="bold"/>

Gambar dibawah ini adalah contoh penempatan kode TextView pada file activity_main.xml.


  • ImageView

ImageView adalah komponen untuk menampilkan gambar. Untuk menampilkan ImageView, Anda bisa menambahkan kode di bawah ini ke  file activity_main.xml.



<ImageView
android:id="@+id/imageView2"
android:layout_width="400dp"
android:layout_height="110dp"
app:srcCompat="@drawable/logo"
/>

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ImageView pada file activity_main.xml.


  • ListView

Selanjutnya, ada komponen ListView yang fungsinya adalah untuk menampilkan informasi dalam bentuk list. Dalam pembuatan ListView, Anda perlu menambahkan beberapa kode pada file activity_main.xml, strings.xml, dan, MainActivity.java

Pertama, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml:



<ListView
android:id="@+id/listView"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent" />

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file activity_main.xml.


Kedua, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file strings.xml. Fungsinya adalah untuk memasukkan item apa saja yang masuk ke dalam list.



<string-array name="countries_arry">
<item>Unlimited Hosting</item>
<item>Cloud Hosting</item>
<item>Cloud VPS</item>
<item>Domain</item>
<item>SSL</item>
<item>Blog</item>
</string-array>

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file strings.xml.


Ketiga, Anda perlu menambahkan function pada file MainActivity.java. Fungsinya adalah agar list yang Anda buat dalam file strings.xml bisa muncul pada aplikasi Android. Berikut kode yang perlu Anda tambahkan:



public class MainActivity extends AppCompatActivity implements AdapterView.OnItemClickListener{
   ListView listView;
   ArrayAdapter<CharSequence> adapter;

   @Override
   protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
	   super.onCreate(savedInstanceState);
	   setContentView(R.layout.activity_main);

	   listView = (ListView)findViewById(R.id.listView); // memanggil listview pada activity_main.xml
	   adapter = ArrayAdapter.createFromResource(this,R.array.countries_arry,android.R.layout.simple_list_item_1); // 
	   kita akan memanggil nama array dan layout viewnya.
	   listView.setAdapter(adapter);
	   listView.setOnItemClickListener(this); // list jika di klik maka akan muncul pesan sesuai yang di klik
   }

   @Override
	   public void onItemClick(AdapterView<?> parent, View view, int position, long id) {
	   Toast.makeText(this,adapter.getItem(position), Toast.LENGTH_SHORT).show();  //proses pesan saat diklik
   }
}

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan ListView pada file MainActivity.java.



  • GridView

GridView adalah komponen untuk menampilkan informasi dalam bentuk grid. Dalam pembuatan GridView, Anda harus menambahkan sejumlah kode pada dua file, yaitu activity_main.xml dan MainActivity.java

Pertama, Anda harus menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml.



<TextView
	android:id="@+id/txtJudul"
	android:layout_width="wrap_content"
	android:layout_height="wrap_content"
	android:text="Nama Bulan"
	android:textSize="30sp"
	android:textColor="#0635e0"
	android:textStyle="bold"/>/>


<GridView
	 android:id="@+id/gridView1"
	android:layout_width="fill_parent"
	android:layout_height="fill_parent"
	android:layout_alignParentRight="true"
	android:layout_below="@+id/txtJudul"
	android:layout_marginTop="50dp"
	android:columnWidth="100dp"
	android:horizontalSpacing="20dp"
	android:numColumns="auto_fit"
	android:stretchMode="columnWidth"
	]android:verticalSpacing="40dp">
</GridView>

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file activity_main.xml.


Kedua, Anda perlu menambahkan kode pada file MainActivity.java agar function di file GridView bisa berjalan dengan baik. Berikut kode yang perlu ditambahkan.



public class MainActivity extends Activity {
private String[] bulan = {"Januari","Februari","Maret", "April","Mei","Juni","Juli", "Agustus","September","Oktober", "Nopember", 
"Desember"};
private GridView grid1;
	private ArrayAdapter<String> adapter;
	@Override
	protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
		super.onCreate(savedInstanceState);
		setContentView(R.layout.activity_main);
		grid1 = (GridView) findViewById(R.id.gridView1); //membuat adapter agar item bulan menempel pada gridview
		adapter = new ArrayAdapter<String>(MainActivity.this, android.R.layout.simple_list_item_1, bulan); //
		menerapkan adapter pada objek grid1
		grid1.setAdapter(adapter); //penggunaan listenernya mirip dengan listener pada listview
	}
}

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file MainActivity.java.




2.2. ViewGroup

ViewGroup adalah sebuah tempat yang mewadahi objek-objek View dan ViewGroup itu sendiri sehingga membentuk satu kesatuan tampilan aplikasi yang utuh. Berikut adalah empat komponen ViewGroup, yaitu:

  • LinearLayout
  • FrameLayout
  • RelativeLayout
  • TableLayout

LinearLayout

Pertama, LinearLayout merupakan layout yang berfungsi untuk menampilkan komponen-komponen di dalamnya secara horizontal atau vertikal. LinearLayout memiliki atribut weight untuk masing-masing child View yang berguna untuk menentukan porsi ukuran View dalam sebuah ruang (space) yang tersedia.

FrameLayout

Kedua,  FrameLayout adalah layout yang paling sederhana. Layout ini akan membuat komponen yang ada di dalamnya menjadi menumpuk atau saling menutupi satu dengan yang lainnya. Komponen  paling pertama pada layout ini akan menjadi alas bagi komponen-komponen di atasnya. FrameLayout memiliki kemampuan untuk menjadi kontainer untuk fragment-fragment di dalam sebuah activity. Berikut ilustrasi penggunaan FrameLayout terhadap child view yang dimilikinya.

RelativeLayout

Ketiga, ada RelativeLayout. Layout ini adalah yang paling fleksibel. Sebab posisi masing-masing komponen di dalamnya dapat mengacu secara relatif pada komponen lainnya. Selain itu, ia juga dapat mengacu secara relatif ke batas layar.

TableLayout

Terakhir, ada TableLayout. Susunan komponen dalam TableLayout berada dalam baris dan kolom. Namun, layout jenis ini tidak akan menampilkan garis pembatas untuk baris, kolom, atau cell-nya.



3. Request Data Adapter

Adapter adalah komponen yang akan mengatur bagaimana menampilkan data dalam ListView tersebut. Adapter inilah yang menyediakan akses ke  data per item dan juga bertanggung jawab untuk membuat sebuah View pada setiap item dalam kumpulan data. Kami akan memberikan penjelasan singkat mengenai fungsi Adapter. 

  • Adapter akan memanggil method getView().
  • Setelah itu, getView() akan mengembalikan sebuah view pada setiap item dengan menggunakan adapter view. 
  • Method getView() akan mengatur format layout dan kesesuaian data pada item dengan adapter view. 
  • Terakhir, getView() akan mengembalikan View baru untuk setiap dipanggil. Ini akan berpengaruh pada performa aplikasi. Jika Anda membuat View baru sebagai solusinya, sebenarnya ini terlalu berlebihan karena ketika view baru telah dibuat, View yang lama masih akan tersimpan. Untuk itulah Android memiliki fitur Recycles yang berfungsi untuk mendaur ulang View ini.


4. Menampilkan Data Menggunakan RecylerView

RecyclerView adalah sebuah komponen tampilan (widget) yang lebih canggih ketimbang pendahulunya ListView. Ia bersifat lebih fleksibel. RecyclerView memiliki kemampuan untuk menampilkan data secara efisien dalam jumlah yang besar. Terlebih jika Anda memiliki koleksi data dengan elemen yang mampu berubah-ubah sewaktu dijalankan (runtime).



5. Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan Dataset

Dataset adalah kumpulan data yang dimiliki dan ingin ditampilkan di aplikasi Android. Bisa berupa array, list, maupun object map.

Nah, ketika  membuat aplikasi yang membutuhkan penyimpanan database yang besar, Anda bisa menggunakan VPS. Salah satu penyedia hosting yang menyediakan layanan VPS adalah Niagahoster. VPS Niagahoster sudah mendukung SSD, RAM 2 kali lipat dari RAM dedicated, Network link 100Mb/s, dan Weekly Auto Backup sehingga mampu memenuhi kebutuhan aplikasi Android Anda.




5 Tools Membuat Aplikasi Android Online

Selain menggunakan software, Anda bisa membuat aplikasi android secara online. Dengan begitu, tidak perlu lagi menginstal ini itu. Karena, Anda bisa melakukan cara membuat aplikasi android online langsung dengan web browser.

Di bawah ini, kami sudah menyeleksi 5 tools membuat aplikasi android online terbaik.


1. Appy Pie

Bagi pemula, Appy Pie akan menjadi tools belajar membuat aplikasi android online paling difavoritkan. Selain karena gratis, ada banyak fitur yang bisa Anda coba meskipun belum menguasai skill coding.

Mendesain tampilan dengan Appy Pie juga mudah. Anda bisa membuat ikon, header, layar, dan banyak lagi. Jika tidak ingin repot, Appy Pie juga menyediakan database icon yang bisa langsung Anda gunakan.


2. Swiftic

Swiftic menekankan fokus pada pengembangan aplikasi seluler untuk bisnis. Bagi Anda yang ingin membuat aplikasi untuk e-commerce atau online shop, tools ini tentu sangat cocok.


3. GameSalad

Platform ini cocok sekali bagi pemula. Tanpa menguasai skill coding, Anda bisa menciptakan adegan dan karakter yang diinginkan. Bahkan, ada akses ke forum komunitas sehingga permainan Anda bisa mendapatkan banyak masukan.


4. BiznessApps

Cara membuat aplikasi android untuk pemula berikutnya yaitu dengan menggunakan BiznessApps. Tools membuat aplikasi android online ini mampu memenuhi kebutuhan bisnis kecil apapun. Dengan sistem manajemen konten yang bersahabat, pengaturan elemen dapat dilakukan dengan mudah.


5. Appery

Appery adalah tools membuat aplikasi android online yang cocok digunakan untuk kolaborasi bersama tim. Anda dapat dengan mudah membagikan dan bekerja secara real-time dengan partner.

Selain itu, Appery juga cocok bagi pemula sampai yang sudah memahami coding. Tools ini memungkinkan Anda membuat interface dengan cara drag and drop. Anda juga bisa mengubah tampilan menjadi HTML, CSS, Java, ataupun kode lainnya.